Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan menggelar Asian Agriculture and Food Forum (ASAAFF) HKTI 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), pada 27 Juni - 1 Juli 2018.
Dari aspek politik diharapkan, ASAAFF mampu memperkuat politik ketahanan pangan Indonesia. HKTI harus bisa memberikan kontribusi pada pemerintah bahwa persoalan politik pangan perlu dibenahi.
Rangkaian alur akan semakin dicermati secara serius, apakah mulai dari hubungan pemerintah dan petani, cara distribusi, capaian distribusi, dan lain-lain. Harapan kita bisa menjadi trigger bagi politik pangan Indonesia, khususnya.
HKTI harus turut andil menjadikan Indonesia agar bisa menjadi anchor dari kawasan ini. Karena secara geografis, Indonesia memiliki keluasan wilayah, cuaca, dan 2/3 laut yang jadi sumber protein luar biasa.
Secara aspek ekonomi, ASAAFF menjebatani petani terhubung secara global. Kegiatan ini juga menjadi ajang bussiness to business (b2b) sehingga nanti akan menghasilkan sesuatu dan juga bermanfaat dari sisi sosial budaya dan pariwisata.
Kita memiliki 714 etnis. Ini jadi tujuan, dimana masing-masing etnis menampilkan makanan daerahnya sehingga dunia mengenal dan target akhirnya pariwisata, karena juga akan ada pameran makanan dari berbagai daerah.
Saya berharap kegiatan ini akan memberikan awareness pada dunia bahwa persoalan food security sangat penting. Tidak saja di aspek ketersediaan, tapi juga sumbernya.
Sebagai contohnya tidak bisa tanam langsung bibit dari luar. Harus masuk karantina, dicek lagi apakah bibit tersebut mengandung bakteri yang pada akhirnya jadi ancaman negara.
Selain itu, ASAAFF 2018 juga akan memberikan awards kepada inovator-inovator muda di bidang pertanian. HKTI juga siap membantu hasil inovasi pemuda untuk dikembangkan.
Sedang kita uji coba di Yogyakarta. Hasilnya cukup baik. Dari 8 liter yang bisa terbang, sekarang saya minta 20 liter. Nanti dengan 20 liter, akan makin lama terbang untuk penyemprotan.
Kegiatan ASAAFF 2018 ini nanti juga akan melibatkan banyak pihak seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian dan banyak stakeholder lain karena ASAAFF memiliki banyak keuntungan dari berbagai aspek.
Bapak memang punya kenangan tersendiri tentang Gunungkidul. Sebab, dulu ketika kelaparan dan kehausan saat sedang berlatih tempur di Gunungkidul, ada warga ada yang memberi Bapak air minum dan ubi rebus, rasanya bahagia sekali.
Waktu letnan dua, Bapak latihan di sana dan melihat warga kesulitan air. Bapak merenung, apa hal itu tak bisa diatasi? Melihat itu, Bapak ingin sekali mengangkat derajat hidup dan perekonomian masyarakat.
Di masa Purna, Bapak kembali lagi untuk membalas kebaikan budi warga yang pernah membantu melepaskan lapar dan dahaga. Alhamdulillahirabbil'alamin, setelah punya kesempatan, ingin sekali mengembalikan darma bakti Bapak kepada masyarakat.
Saat ini banyak sekali berita palsu beredar di masyarakat yang berupaya membalikkan situasi yang mengarah kepada provokasi. Provokasi-provokasi tersebut membuat masyarakat luas menerima informasi yang salah. Ini tidak bisa dibiarkan atau didiamkan.
Berita bohong, berita palsu, yang sengaja diproduksi untuk kepentingan tertentu, sudah berada dalam taraf mengkhawatirkan. Banyak negara sudah menjadi korban dan hancur berantakan gara-gara hoaks.
Menghadiri Sidang Senat Terbuka sebagai Kepala Staf Kepresidenan dalam Rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung untuk menyampaikan pesan sentral kemandirian nasional pemerintahan Bapak Presiden @jokowi.
Menyampaikan berbagai program pro rakyat seperti kemandirian di bidang energi, Program Pengentasan Kemiskinan, Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kemandirian atas tanah.
Sampai April 2018 ada 92,2 juta jiwa penerima KIS, 9,4 juta PKH, dan 3,07 juta keluarga bantuan pangan non tunai. Pemberian 6,4 juta sertifikat hak atas tanah dan pemberian 1,7 juta izin pengelolaan lahan dalam program perhutanan sosial.
Pemerintah dan KPK kini berkolaborasi dalam Tim Nasional Pencegahan Korupsi. Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi pada tanggal 20 Juli 2018.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi akan dijalankan oleh Tim Nasional Pencegahan Korupsi yang terdiri dari Pimpinan KPK, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri PPN/Bappenas, dan Kepala Staf Kepresidenan.
Tujuan dari kolaborasi dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) adalah sinergi dan kolaborasi pemerintah dan KPK, supaya tidak berjalan sendiri-sendiri.
Bapak Presiden Joko Widodo dan saya sebagai Kepala Staf Kepresidenan tengah membentuk suatu strategi pembinaan bakat, sehingga talenta dan prestasi anak-anak Indonesia itu bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Pembentukan badan strategi pembinaan bakat di Tanah Air terinspirasi dari pemikiran Proklamator Republik Indonesia Bung Karno. Negara ingin menjaring potensi anak muda. Karena negara wajib memberikan kesempatan.
Optimisme Bapak Proklamator terhadap pemuda Indonesia adalah hal yang sangat relevan dan kekinian dalam membangun bangsa dan negara. Pemerintah memanifestasikan optimisme Bapak Proklamator dengan pembinaan nyata terhadap pemuda dan talentanya.
Beberapa saat lalu nama saya masuk dalam sigi Lingkaran Survei Indonesia bersama 4 tokoh lain, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Polri Jenderal (Polisi) Tito Karnavian.#Moeldoko
Ketika nama saya disebut-sebut akan menjadi pedamping Bapak Presiden @jokowi di Pilpres 2019, saya tidak mau ambil pusing dengan urusan Cawapres. Bagi saya, prioritas utama saat ini adalah berperan sebagai komunikator politik pemerintah. #Moeldoko
Saya orang yang setia pada tugas. Sangat fokus pada tugas, tidak mau terganggu kanan kiri. Orang mau spekulasi ya terserah yang mau berspekulasi. #Moeldoko