Saya memaparkan inti dari pembangunan fisik sarana dan prasarana sekarang adalah konektivitas. Pembangunan menghubungkan titik-titik di wilayah republik yang sangat luas.
Membuka akses dan jalur-jalur ekonomi, sosial, dan budaya yang baru, menciptakan peluang-peluang baru, membuka keterisolasian, yang pada gilirannya akan melahirkan budaya dan peradaban yang baru pula.
Jika sekarang dibangun MRT dan LRT, nantinya akan tumbuh budaya antre dan menjaga kebersihan di tengah-tengah masyarakat. Itu hanya contoh kecil. Kebijakan yang lain soal BBM Satu Harga dan pembangunan yang makin bergerak hingga pelosok dan daerah-daerah perbatasan.
Kebijakan tersebut akan menggemakan rasa cinta tanah air dan nasionalisme. Mereka menjadi merasa lebih diperhatikan, merasa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Itu yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mereka rasakan sekarang ini.
Kita tidak boleh terjebak dalam pemikiran linear. Setiap warga negara dapat berkontribusi mulai dari pemikiran sampai dengan tindakan dalam menyambut perubahan yang berlangsung sangat cepat.
Harus kita sadari bahwa ikon kita sekarang adalah kecepatan. Speed. Kita tidak bisa santai-santai menghadapi perubahan yang berlangsung sangat cepat. Ke depan, kompetisi akan semakin intensif dan meningkat.
Perubahan tersebut di antaranya adalah makin melemahnya negara-negara yang selama ini mengandalkan minyak bumi sebagai tulang punggung ekonomi. Selain itu, di masa depan industri baja juga akan mengalami penurunan dan akan digantikan oleh industri komposit.
Lebih dari itu, kita juga menyaksikan industri percetakan tiga dimensi (3D-printing) berkembang sangat pesat. Sekarang orang membangun rumah bisa dengan percetakan 3 dimensi dan bisa selesai dalam hitungan hari.
Pembangunan yang sedang dikerjakan oleh pemerintah sekarang ini tidak melupakan pembangunan mental dan karakter bangsa yang kuat. Oleh karena itu mari kita bangun bersama bangsa ini.
Bapak memang punya kenangan tersendiri tentang Gunungkidul. Sebab, dulu ketika kelaparan dan kehausan saat sedang berlatih tempur di Gunungkidul, ada warga ada yang memberi Bapak air minum dan ubi rebus, rasanya bahagia sekali.
Waktu letnan dua, Bapak latihan di sana dan melihat warga kesulitan air. Bapak merenung, apa hal itu tak bisa diatasi? Melihat itu, Bapak ingin sekali mengangkat derajat hidup dan perekonomian masyarakat.
Di masa Purna, Bapak kembali lagi untuk membalas kebaikan budi warga yang pernah membantu melepaskan lapar dan dahaga. Alhamdulillahirabbil'alamin, setelah punya kesempatan, ingin sekali mengembalikan darma bakti Bapak kepada masyarakat.
Saat ini banyak sekali berita palsu beredar di masyarakat yang berupaya membalikkan situasi yang mengarah kepada provokasi. Provokasi-provokasi tersebut membuat masyarakat luas menerima informasi yang salah. Ini tidak bisa dibiarkan atau didiamkan.
Berita bohong, berita palsu, yang sengaja diproduksi untuk kepentingan tertentu, sudah berada dalam taraf mengkhawatirkan. Banyak negara sudah menjadi korban dan hancur berantakan gara-gara hoaks.
Menghadiri Sidang Senat Terbuka sebagai Kepala Staf Kepresidenan dalam Rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung untuk menyampaikan pesan sentral kemandirian nasional pemerintahan Bapak Presiden @jokowi.
Menyampaikan berbagai program pro rakyat seperti kemandirian di bidang energi, Program Pengentasan Kemiskinan, Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kemandirian atas tanah.
Sampai April 2018 ada 92,2 juta jiwa penerima KIS, 9,4 juta PKH, dan 3,07 juta keluarga bantuan pangan non tunai. Pemberian 6,4 juta sertifikat hak atas tanah dan pemberian 1,7 juta izin pengelolaan lahan dalam program perhutanan sosial.
Pemerintah dan KPK kini berkolaborasi dalam Tim Nasional Pencegahan Korupsi. Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi pada tanggal 20 Juli 2018.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi akan dijalankan oleh Tim Nasional Pencegahan Korupsi yang terdiri dari Pimpinan KPK, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri PPN/Bappenas, dan Kepala Staf Kepresidenan.
Tujuan dari kolaborasi dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) adalah sinergi dan kolaborasi pemerintah dan KPK, supaya tidak berjalan sendiri-sendiri.
Bapak Presiden Joko Widodo dan saya sebagai Kepala Staf Kepresidenan tengah membentuk suatu strategi pembinaan bakat, sehingga talenta dan prestasi anak-anak Indonesia itu bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Pembentukan badan strategi pembinaan bakat di Tanah Air terinspirasi dari pemikiran Proklamator Republik Indonesia Bung Karno. Negara ingin menjaring potensi anak muda. Karena negara wajib memberikan kesempatan.
Optimisme Bapak Proklamator terhadap pemuda Indonesia adalah hal yang sangat relevan dan kekinian dalam membangun bangsa dan negara. Pemerintah memanifestasikan optimisme Bapak Proklamator dengan pembinaan nyata terhadap pemuda dan talentanya.
Beberapa saat lalu nama saya masuk dalam sigi Lingkaran Survei Indonesia bersama 4 tokoh lain, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Polri Jenderal (Polisi) Tito Karnavian.#Moeldoko
Ketika nama saya disebut-sebut akan menjadi pedamping Bapak Presiden @jokowi di Pilpres 2019, saya tidak mau ambil pusing dengan urusan Cawapres. Bagi saya, prioritas utama saat ini adalah berperan sebagai komunikator politik pemerintah. #Moeldoko
Saya orang yang setia pada tugas. Sangat fokus pada tugas, tidak mau terganggu kanan kiri. Orang mau spekulasi ya terserah yang mau berspekulasi. #Moeldoko