Thread by @lNDOMY

#화양연화TheNotes @BTS_twt

[BAHASA🇮🇩 TRANSLATION THREAD]

#iHeartRadioMMVAs
⁠#MMVAs ⁠#FFGroupBTS

Seokjin
3 Agustus TAHUN 22

Aku membuka pintu gudang kelas dan masuk ke dalamnya. Di satu malam musim panas, di dalam udara hangat, tercampur bau jamur dan debu. Sekilas beberapa gambar terlintas di kepalaku.

Sepatu kepala sekolah yang mengkilap, ekspresi wajah Namjoon yang sedang berdiri di luar, di hari terakhir aku berpaling dari Hoseok dan pergi kembali sendirian. Tiba-tiba kepalaku sakit dan menggigil. Entah kekesalan atau ketakutan,perasaan rumit seperti rasa sakit membanjiriku.

Tanda-tanda yang kurasakan dengan jelas dengan tubuh, dengan hatiku. Aku harus keluar dari sini.
Sepertinya Tae tahu apa yg kualami & memegang tanganku. "Hyung, coba lebih keras lagi. Coba ingat apa yg pernah terjadi disini".
Kemudian aku lepas tangan tae dariku dan berbalik.

Kami berjalan dibawah panas selama beberapa jam. Kami merasa sangat lelah. Orang lain melihatku seakan mereka tidak tahu apa yg harus mereka katakan padaku. Ingatan. Apa yang Taehyung katakan soal ingatan hanyalah cerita yg tidak ada artinya.

Bahwa aku melakukan itu.. bahwa itu terjadi padaku... Cerita bahwa kami melakukan sesuatu bersama. Memang semuanya bisa terjadi. Sepertinya kami melakukan itu. Namun, ingatan bukanlah sesuatu yang bisa kau mengerti atau terima.

Kau tak mengerti suatu pengalaman hanya dengan mendengarnya. Pengalaman adalah sesuatu yang berakar secara mendalam di pikiran, kepala, dan jiwamu. Namun bagiku, ingatan yang kumiliki akan tempat itu hanyalah tentang hal2 buruk. Hal2 yang membuatku merasa sakit dan ingin kabur.

Sebuah perkelahian terjadi antara aku dan Taehyung yang menghentikanku untuk kembali dan pergi. Tapi kami berdua sama sama lelah. Memukul atau menghindar... keduanya terasa sangat berat dan lambat seolah-olah kami sedang berada di dalam cairan kental yang panas..

Itu terjadi secara tiba-tiba ketika aku dan tae tersandung satu sama lain. Bahuku terbentur dinding dan aku terhuyung karena kehilangan keseimbanganku.
Awalnya, aku tidak tau apa yang terjadi. Aku tidak bisa membuka mata atau bernapas karena debu memenuhi seluruh tempat.

Aku terus batuk. "Apa kau baik baik saja?" Aku menyadari aku terjatuh setelah mendengar suara itu. Ketika aku mencoba bangun, sesuatu yang aku kira dinding tiba-tiba terjatuh. Terdapat lubang yang besar di antara runtuhan dinding tersebut.

Untuk beberapa detik, tidak ada siapapun yang bergerak. Oh duniaku. Seseorang berkata "kita menghabiskan banyak waktu disini" "kita tidak pernah membayangkan ada ruang di luar dinding".
Tapi apa itu?

Saat debu mulai mengendap, kami semua dapat berjalan menuju lemari yang berada di tengah ruang kosong. Namjoon membuka lemari tsb. Dan aku melangkah lebih dekat. Ada catatan di dalam lemari tsb. Namjoon mengambil catatan itu dan membuka halaman pertama.

Dan aku secara langsung menahan nafas.
Halaman pertama dari catatan tsb terlihat cukup tua.. Di halaman tsb, ada nama yg sudah kuduga pasti ada disitu. Itu adalah nama ayahku. Ketika Namjoon mencoba membalik halaman selanjutnya, aku mengambil catatan itu darinya.

Namjoon keliahatan terkejut dan menatapku, tetapi tidak terlihat keberatan.
Aku memeriksa rak buku lalu sebuah catatan lama terbalik seolah-olah akan jatuh.

Buku ini ditulis oleh ayahku menggunakan tulisan tangan, buku ini merupakan buku harian ayahku dimana dia mencatat apa yang dia alami dengan temannya di SMA. Tidak semua hari dia tulis.

Kadang, buku harian buku harian itu loncat sebulan dan terdapat halaman-halaman di mana ada bekas noda darah. Aku tau bahwa ayahku mengalami hal yang sama sepertiku. Dia juga melakukan kesalahan dalam hidupnya dan mencoba berlari dan berlari untuk menebus kesalahannya.

Note yang ditulis oleh ayah mencatat kegagalannya. Akhirnya ayah menyerah dan gagal. Melupakan, menghiraukan, dan menghindar. Meninggalkan teman-temannya. Di halaman terakhir yang bertuliskan tanggal, hanya ada noda tinta hitam pekat.

Noda itu merembes ke halaman berikutnya yang tidak ada tulisan apa-apa, halaman selanjutnya juga, sampai ke halaman terakhir. Noda itu memperlihatkan kegagalan ayah seperti orasi.
Setelah beberapa lama inderaku menjadi buram.

Aku merasakan angin dingin bertiup melalui jendela dan sadar ini adalah waktu tergelap dalam sehari, waktu tepat di saat sebelum matahari terbit. Adik2ku, termasuk Namjoon, tidur tersebar. Aku melihat ke langit-langit. Aku ingat aku melihat nama ayahku tertulis di suatu tempat.

Di bawahnya, ada kalimat yang bertuliskan, ‘Semuanya dimulai dari sini’.
Aku bisa merasakan sesuatu diujung jariku ketika aku hendak menutup note itu. Aku bisa melihat sesuatu tertulis di bawah noda tinta itu. Aku merasakan sesuatu di luar jendela.

Kurasa matahari akan segera terbit. Tapi malam ini belum berakhir. Waktunya bukan malam atau subuh. Ketika kegelapan dan cahaya buram bercampur, aku bisa melihat kata2 dari baris di halaman yang bernoda gelap tinta. Notenya memiliki memori diluar sesuatu yang dicatat.

Di atas kata-kata, di jarak antara garis-garis, hal2 yg ayahku telah putuskan untuk dilupakan dan tak diingat tetap ada di halaman-halaman itu. Warnanya memudar namun jejak pena yang ditekan ke kertas masih ada.

Waktu-waktu menakutkan yg ayahku alami & harapan serta keputusasaannya yg kecil dan rapuh berputar-putar. Peta jiwa ayahku tercerminkan dan tertinggal di note itu. Ketika aku menutupnya, aku menangis. Aku melihat mereka satu persatu. Mungkin kami harus kembali kesini.

Semuanya dimulai disini. Aku sadar rasa bahagia krn kami bersama dan bisa tertawa bersama. Kesalahan awal yang telah dibuat... kesalahan yang tak pernah bisa kuungkapkan tertinggal bagai bekas luka. Kurasa semua ini bukanlah kebetulan.

Pada akhirnya, aku harus kesana.
Jadi aku bisa mencari tahu akan kesalahan2 yg telah kubuat dan mencari arti dari rasa sakit dan penderitaanku yang mendalam. Dan mungkin, selangkah lebih dekat hingga menemukan peta ke jiwaku.

🎉 SELESAI 🎉

Maaf jika terdapat kesalahan 🙏

credit kor-ina sugarcho-indomy
kor-eng milktae_jpg (karna sudah tidak sanggup translate langsung)
eng-ina indomy admins

#KCAArgentina #BTS #ARMY @BTS_twt