Thread by @lihatdengarblog

Memang selamanya perempuan akan menjadi objek. Di mana pun.

Gue lagi nonton Asian Games cabor badminton lewat Indosiar.

Dan komentator si Jebret ini sering banget gue denger kasih komen yg kira2 begini,

"Kesel aja cantik,"

"Nah kameranya pinter, nih, mengarahkan ke arah yg enak dipandang"

Barusan doi komen, "Ada yang tau Instagram-nya Yuki?"

Dan tentu aja partner komentatornya ketawa2 dan mengamini komen tsb.

Walaupun jenis komen tsb memang bukan menjadi bahan pembicaraan utama, cuma dengan kehadiran komen tsb, menurut gue, menunjukkan bgt bahwa memang yg dilihat dari perempuan ya cantiknya, ya wajahnya.

Langka banget kayaknya yg bener2 ngeliat usaha dan prestasinya.

Pasti kalo pun mention prestasinya, ujung2nya dikaitkan ke hal, "Sudah berprestasi, cantik pula."

Kenapa?

Rasanya gue jarang bgt, bahkan ga pernah kayaknya, denger komen, "Kevin Sanjaya si ganteng yg jago bgt."

Pasti, pasti, pasti perempuan yg jd objek.

Why?

Dan yg ngomong pake embel2 cantik itu pasti komentator pria. Pasti.

Gue selalu nonton badminton match, dan si Mba Yuni itu (komentator cewe di bidang badminton) ga pernah mention, "Gregoria cantik peyelamat bangsa."

Oh, gue inget, yg ganggu banget pas si Jebret menyampaikan berita ttg medali emas yg didapetin oleh Lindswell Kwok. Doi ngomong kira2 kayak ginilah,

"Yak, emas kita dapatkan dari cabang Wushu dari Lindswell Kwok, yang emang terkenal cantik ya."

Like??? What???? Ya kalo beritain emas, ya beritain medali emas aja. Ga usah bawa2 cantiknya gtu.

Yauda gitu aja. Gue ga tahan pengen ngoceh di sini. Karena menurut gue ini udah ganggu aja. Ga demen aja gue. Pengen denger berita baik dr para atlet jadinya malah misuh2 krn denger komen dr si Jebret.

Ya, buat yg menganggap "Alah lebai bgt. Mustinya bersyukur dong dibilang cantik,"

Ya.... yauda gpp. Pikiran situ ini.

Kalo ini pikiran saya.

#AsianGames2018 #PerempuanBukanObjek #BukanLelucon

Baru aja si Jebret ngomong,

"Saya heran sama kameramen Asian Games hari ini. Bidikannya kok, banyak yg minta dikomentari."

OMG.

Ga bisa berhenti, ya, kayaknya.