Pertama, soal unclear fund. Kesannya ini duit 42 juta plek segitu. Engga. Ini dikategorikan oleh auditor sebagai unclear fund karena datanya ga lengkap. Jadi kalau lo mau nyumbang buat kampanye, lo harus setor ktp dan npwp. Ada ratusan orang yg nyumbang RINDU tanpa ktp.
Kok bisa? Kang Emil kemarin bikin platform sumbangan publik namanya udunan jabar juara. Ini yang nyumbang bisa siapa aja. Nah ada orang-orang yang ketika menyumbang lupa mencantumkan identitas dan no telpon. Ini jumlahnya ratusan. Total duitnya 42 juta.
Jangan bayangin orang nyumbang jutaan ya. Ini yg nyumbang kadang 10 ribu, 25 ribu, disertai pesan-pesan menyentuh yang bikin pengen nangis. Daaaaan karena ga lengkap identitasnya duitnya kudu dibalikin ke negara.
Tanggal 4 Juli, tim bendahara udah mengidentifikasi duit yang harus dibalikin ke negara. Terus lo pikir tuh duit dibalikin cash plek ketiplek ke KPU? Ya ga dong ya...harus transfer ke rekening negara dengan kode khusus.
Tanggal 8 KPPN Kemenkeu baru ngasih kode bayarnya. Keterlambatan teknis ini yang mau coba dipermasalahkan partai satu itu buat delegitimasi kang Emil dan Pak Uu.
Gw terganggu sekali karena Penasihat Hukum Asyik pake framing 'dana ilegal' dan 'dana gelap' sementara uang yang dikembalikan itu adalah uang warga yang memang kita ga bisa verifikasi karena rata-rata mereka lupa mencantumkan no telpon untuk dihubungi.
Uang kampanye teh M-M-an, duit 42 juta mah receh monmaap yha sobatqismin tuider...
Tim kampanye pasangan lain (termasuk Asyik) mah ga nyari duit receh kayak Rindu. Mereka mah tajirrrr melintirrr. Makanya ga ada duit yang perlu dibalikin ke negara macam Rindu.
Dan gw menolak lupa. Nih yang bagi-bagi sasetan di masa tenang. Mamam tuh framing...
Nih, data penyumbang 'dana gelap nan ilegal' yang duitnya harus dibalikin ke negara. Total ada 51 penyumbang. Nama dan alamat gw samarkan karena yang tenar mah cukup gw aja dari utas ini #eh
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh