Potret Lawas Profile picture
Nov 22, 2017 13 tweets 5 min read Read on X
Mangkunegara VII bersama Ratu Timur dan putrinya, Gusti Nurul di Sphinx Giza, Mesir, Desember 1936.
Perihal Gusti Nurul kami pernah obrolkan di sini: .

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Potret Lawas

Potret Lawas Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @potretlawas

Oct 5, 2018
RAJA IDRUS DAN RATU MARKONAH

Kisah dua sejoli menipu presiden Soekarno dan khalayak Indonesia awal tahun 1958.

Cerita ringkasnya bisa didengar lewat lagu Radja Idrus-nya Tetty Kadi (1968) ini. Lagu dari .
Semua bermula di Palembang, 8 Agustus 1957. Idrus bin Trees, seorang pria 42 tahun menemui para pejabat sipil dan militer.

Ia mengaku sebagai Raja Kubu, suku di pedalaman Sumatra Selatan. Juga keturunan dinasti Sriwijaya. Klaimnya disokong 5 orang punggawa kerajaan yang ia bawa.
Pertemuan dg para pejabat tsb berbuah surat keterangan. Masa itu memang banyak wilayah di Sumatra belum terjamah otoritas negara. Perkataan Raja Idrus dipercaya begitu saja.

Berbekal surat itulah sang Raja bisa bertemu Presiden Soekarno di Istana Negara, Jakarta, 10 Maret 1958.
Read 15 tweets
Sep 29, 2018
Kita pasti sering melihat potret 25 lelaki [diduga] simpatisan Partai Komunis Indonesia duduk melipat kaki dalam sebuah lubang di Boyolali akhir 1965 ini.

Namun hampir pasti juga kita belum pernah mengetahui kisah asalnya. Ini cerita mereka yang dilupakan.
Kita pasti biasa berasumsi mereka tengah menunggu eksekusi. Tak lama setelah potret diambil mungkin mereka sudah meninggalkan alam manusia. Bebas dari derita.

Begitu bukan?

Namun nyatanya semua nestapa baru mau akan dimulai. Potret tsb titik awal, bukan titik akhir.
Orang² tsb baru diambil tentara dari pelbagai desa di Boyolali. Diangkut truk. Lalu disuruh masuk lubang begitu saja.

Untuk apa? Untuk duduk diam menekuk kaki sehari semalam. Tanpa berdiri. Tanpa bertanya. Tanpa makanan. Tanpa air. Tanpa diberi tahu salah dosa mereka.

Buat apa?
Read 9 tweets
Sep 28, 2018
Mumpung senggang. Ingin menguliti lapis² kehidupan Oei Tiong Ham. Sang raja gula dan opium dari Semarang yang rasanya tak pernah habis kisahnya~

Potret circa 1920, mungkin di Singapura.
Oei Tiong Ham seorang Peranakan, lahir-besar di Semarang. Oei Tjie Sien ayahnya, tiba di kota tsb 1858. Ia merantau sebab daratan Cina dilanda perang.

Oei Tjie Sien berniaga dari benang hingga cerutu. Mujur ia lalu diambil mantu seorang tuan tanah. Kawinlah ia dg Tjan Bien Nio.
Saat si sulung Oei Tiong Ham lahir (1866) ayahnya sudah punya nama. Kongsi Kan Gwan miliknya berbisnis gambir, tembakau, gula.

Mulai 1877 ia merambah bisnis opium dg jadi pachter/pemborong wilayah Surakarta. Sistem dagang opium pernah kita obrolkan dulu:
Read 18 tweets
Sep 15, 2018
Fakta yang hilang dari narasi populer ditukarnya pulau Run dan Manhattan, New York.

Dalam peta kepulauan Banda 1660-an karya Johannes Vingboons ini, Run adalah pulau paling kiri.
Utas ini lanjutan dari obrolan tentang pala dan rempah dua hari lalu. Kalau teman² belum baca, bisa dibaca dulu 7 twit berikut:
Baiklah, kita mulai ya~

Pulau Run jadi koloni Inggris sejak 23 Des 1616, saat Orangkaya pulau meneken surat pengakuan kekuasaan raja James atas pulau tsb.

Orangkaya ini semacam pemuka masyarakat. Mereka beranggapan relasi dg Inggris akan lebih menguntungkan daripada dg Belanda.
Read 13 tweets
Sep 5, 2018
Muhammad Alimuddin Pangeran Adipati, putra mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, circa 1887.

Kelak ditabalkan menjadi Sultan Aji Muhammad Alimuddin, bertahta 1900-10.
Begitu ayahnya, Sultan Aji Muhammad Sulaiman mangkat pada 2 Des 1899, Alimuddin yang sudah bergelar Sultan Muda sejak 1876 segera diangkat sebagai ganti.
Alimuddin sah diakui sebagai sultan Kutai Kartanegara mengikut surat Gubernur Jenderal No 9 22 Maret 1900. Gelar penuhnya Aji Muhammad Alimuddin Al-adil Khalifatul Mu'minin.

Kenaikan Alimuddin ditandai penekenan kontrak dg pemerintah Hindia Belanda 3 bulan kemudian, 25 Juni.
Read 8 tweets
Aug 31, 2018
Untuk menghormati Malaya yang baru #merdeka, Indonesia melarang penyiaran lagu populer Terang Bulan karena melodi lagu tsb sudah dipilih untuk jadi nada lagu kebangsaan Malaya.

Keratan berita dari Het Nieuwsblad voor Sumatra terbitan Medan, 30 Agustus 1957.
Terang Bulan sendiri lagu keroncong. Digubah pertama oleh August Mahieu, seorang Indo-Prancis yang antara 1891-1903 mengasuh kelompok teater bangsawan "Komedie Stamboel" di Surabaya. Belakangan melodinya diketahui diambil dari La Rosalie karya komposer Pierre-Jean de Béranger.
Sementara lirik Terang Bulan, seperti umumnya lagu keroncong, diambil dari pantun rakyat.

Bisa dilihat, keratan koran pertama ini pantun tanpa judul di De Locomotief, 13 Des 1881 . Sementara yang kedua versi lirik keroncongnya, muncul di Bataviaasch nieuwsblad, 4 Agst 1918.
Read 7 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(