Mangkunegara VII bersama Ratu Timur dan putrinya, Gusti Nurul di Sphinx Giza, Mesir, Desember 1936.
Perihal Gusti Nurul kami pernah obrolkan di sini:
External Tweet loading...
If nothing shows, it may have been deleted
by @potretlawas view original on Twitter
.
Nah, kami ingin mengulas beberapa hal menarik tentang ayahnya, Mangkunegara VII. Semenarik apa? Tak banyak yang tahu misalnya, beliau adalah orang pertama yang menterjemahkan karya Rabindranath Tagore ke dalam bahasa Jawa! #MN7
#MN7 bernama lahir Soeriosoeparto, putra Mangkunegara V. Saat usia 16 tahun ia sempat keluar dari istana karena sang paman, Mangkunegara VI, mencegahnya masuk HBS. Ia mengelana, sebelum akhirnya jadi juru tulis bantu bupati Demak.
Selama bekerja itu #MN7 belajar bahasa Prancis sendiri. Ia juga tercerahkan oleh tulisan² Multatuli. Belakangan ia juga berkecimpung dalam Budi Utomo.
External Tweet loading...
If nothing shows, it may have been deleted
by @potretlawas view original on Twitter
1913, atas bantuan beberapa pihak, Soeriosoeparto berangkat belajar ke Belanda. Di sana, minatnya terhadap sastra mekar. Ia terjemahkan karya² asing ke dalam bahasa ibunya, untuk memberi kesempatan orang² sebangsanya mendapatkan pengetahuan baru. #MN7
Di Belanda #MN7 juga sempat masuk pendidikan militer. Dari korespondensinya terlihat usahanya menyerap sebanyak mungkin pelajaran baru. 1915 ia dipanggil pulang dan sempat diangkat jadi ajung-kontrolir urusan agraria.
Kecakapan #MN7 kian terlihat begitu ia diangkat menjadi penguasa Mangkunegaran, 3 Maret 1916, menggantikan pamannya yang mundur.
External Tweet loading...
If nothing shows, it may have been deleted
by @potretlawas view original on Twitter
#MN7 misal, mulai memisahkan keuangan Mangkunegaran dan badan usaha yang dimilikinya. Pembukuan untuk kali pertama dikerjakan oleh orang dari dinas akuntansi pemerintah. Audit berkala diperkenalkan.
Perusahaan milik Mangkunegaran juga didorong untuk melakukan semacam CSR. Harus ada profit yang disisihkan untuk memberi manfaat pada masyarakat. #MN7
External Tweet loading...
If nothing shows, it may have been deleted
by @potretlawas view original on Twitter
#MN7 menaruh perhatian pada pendidikan. Anggaran pendidikan Mangkunegaran naik dari tahun ke tahun. Target dipasang: setidaknya ada 1 sekolah per 3-5 dusun.
External Tweet loading...
If nothing shows, it may have been deleted
by @potretlawas view original on Twitter
Keterbatasan pasokan listrik dan mahalnya tarif juga sempat membuat #MN7 mengajukan proposal pendirian perusahaan listrik untuk wilayah Mangkunegaran. Ide tsb ditolak mentah² pem. Hindia Belanda. Monopoli harga mati.
Nama #MN7 juga berada dibalik mengudaranya salah satu siaran radio pertama dalam bahasa Melayu dan Jawa melalui Solosche Radio Vereniging, 1933. Pemancar radio ini adalah hadiah dari sang raja.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kisah dua sejoli menipu presiden Soekarno dan khalayak Indonesia awal tahun 1958.
Cerita ringkasnya bisa didengar lewat lagu Radja Idrus-nya Tetty Kadi (1968) ini. Lagu dari .
Semua bermula di Palembang, 8 Agustus 1957. Idrus bin Trees, seorang pria 42 tahun menemui para pejabat sipil dan militer.
Ia mengaku sebagai Raja Kubu, suku di pedalaman Sumatra Selatan. Juga keturunan dinasti Sriwijaya. Klaimnya disokong 5 orang punggawa kerajaan yang ia bawa.
Pertemuan dg para pejabat tsb berbuah surat keterangan. Masa itu memang banyak wilayah di Sumatra belum terjamah otoritas negara. Perkataan Raja Idrus dipercaya begitu saja.
Berbekal surat itulah sang Raja bisa bertemu Presiden Soekarno di Istana Negara, Jakarta, 10 Maret 1958.
Kita pasti sering melihat potret 25 lelaki [diduga] simpatisan Partai Komunis Indonesia duduk melipat kaki dalam sebuah lubang di Boyolali akhir 1965 ini.
Namun hampir pasti juga kita belum pernah mengetahui kisah asalnya. Ini cerita mereka yang dilupakan.
Kita pasti biasa berasumsi mereka tengah menunggu eksekusi. Tak lama setelah potret diambil mungkin mereka sudah meninggalkan alam manusia. Bebas dari derita.
Begitu bukan?
Namun nyatanya semua nestapa baru mau akan dimulai. Potret tsb titik awal, bukan titik akhir.
Orang² tsb baru diambil tentara dari pelbagai desa di Boyolali. Diangkut truk. Lalu disuruh masuk lubang begitu saja.
Untuk apa? Untuk duduk diam menekuk kaki sehari semalam. Tanpa berdiri. Tanpa bertanya. Tanpa makanan. Tanpa air. Tanpa diberi tahu salah dosa mereka.
mangkat pada 2 Des 1899, Alimuddin yang sudah bergelar Sultan Muda sejak 1876 segera diangkat sebagai ganti.
Alimuddin sah diakui sebagai sultan Kutai Kartanegara mengikut surat Gubernur Jenderal No 9 22 Maret 1900. Gelar penuhnya Aji Muhammad Alimuddin Al-adil Khalifatul Mu'minin.
Kenaikan Alimuddin ditandai penekenan kontrak dg pemerintah Hindia Belanda 3 bulan kemudian, 25 Juni.
Untuk menghormati Malaya yang baru #merdeka, Indonesia melarang penyiaran lagu populer Terang Bulan karena melodi lagu tsb sudah dipilih untuk jadi nada lagu kebangsaan Malaya.
Keratan berita dari Het Nieuwsblad voor Sumatra terbitan Medan, 30 Agustus 1957.
Terang Bulan sendiri lagu keroncong. Digubah pertama oleh August Mahieu, seorang Indo-Prancis yang antara 1891-1903 mengasuh kelompok teater bangsawan "Komedie Stamboel" di Surabaya. Belakangan melodinya diketahui diambil dari La Rosalie karya komposer Pierre-Jean de Béranger.
Sementara lirik Terang Bulan, seperti umumnya lagu keroncong, diambil dari pantun rakyat.
Bisa dilihat, keratan koran pertama ini pantun tanpa judul di De Locomotief, 13 Des 1881 . Sementara yang kedua versi lirik keroncongnya, muncul di Bataviaasch nieuwsblad, 4 Agst 1918.