3. Jepang (Ing: Japan): Nama dalam bahasa Jepangnya 日本 (Nihon atau Nippon). Nama dalam bahasa Indonesia "Jepang" diserap dari bahasa Tionghoa dialek Wu 日本 (Zeppen).
4. Mesir (Ing: Egypt): Nama dalam bahasa Arabnya "مَصر" (Misr). Nama dalam bahasa Inggris "Egypt" diserap dari bahasa Yunani Kuno "Aígyptos", yaitu Aigaiou + huptiōs (di bawah [laut] Aegea).
6. Spanyol (Ing: Spain): Nama dalam bahasa Spanyolnya "España". Nama dalam bahasa Indonesia "Spanyol" diserap dari bahasa Belanda "Spanje". Nama dalam bahasa Inggris "Spain" diserap dari bahasa Latin "Hispania".
7. Swedia (Ing: Sweden): Nama dalam bahasa Swedianya "Sverige". Nama dalam bahasa Inggris "Sweden" diserap dari bahasa Belanda Abad Pertengahan "Sweden".
8. Swiss (Ing: Switzerland): Nama dalam bahasa Prancisnya "Suisse". Nama dalam bahasa Inggris "Switzerland" dibentuk dari "Schwyz", yaitu nama salah satu kanton di Swiss.
Nama 24 negara peserta #PialaDunia2018 yang lain dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris cukup mirip sehingga tidak saya bahas. Semoga bermanfaat.
Bonus #EtimologiNegara dari tiga negara yang tidak masuk final #PialaDunia2018: Belanda, Yunani, dan Pantai Gading. Mudah-mudahan menjadi hiburan bagi pendukung tim nasional negara-negara tersebut.
1. Belanda (Ing: Netherland): Nama dalam bahasa Belandanya "Nederland" atau "Holland". Nama dalam bahasa Indonesia "Belanda" diserap dari bahasa Portugis "Holanda".
2. Yunani (Ing: Greece): Nama dalam bahasa Yunaninya Ελλάς (Hellas) atau Ελλάδα (Elláda). Nama dalam bahasa Indonesia "Yunani" diserap dari bahasa Arab يونان (yunan), dari nama "Ionia", daerah pesisir barat Turki yang dahulu dihuni orang Yunani.
3. Pantai Gading (Ing: Ivory Coast): Nama dalam bahasa Prancisnya "Côte d'Ivoire". Pada tahun 1986, pemerintah negara ini meminta nama negaranya tidak diterjemahkan untuk diplomasi internasional. Namun, banyak bahasa tetap menerjemahkannya.
Berbahasa memang soal rasa. Rasa bahasa tidak turun dari langit, tetapi dipupuk dan dipelihara dengan asupan pengetahuan bahasa. Asupan ini ada yang diperoleh dari pengetahuan praktis dan ada pula yang dari pengetahuan teoretis, misalnya dari kamus atau buku tata bahasa.
Rasa bahasa dapat berbeda antarpenutur suatu bahasa. Untuk menjembatani perbedaan ini, beberapa negara, seperti Indonesia, Prancis, dan Norwegia, mendirikan lembaga bahasa nasional. Lembaga seperti @BadanBahasa inilah yang berfungsi sebagai otoritas bahasa nasional.
Ragam baku (standar) bertujuan menyediakan cara agar beragam suku bangsa di Indonesia dapat saling berkomunikasi dalam ragam formal. Ia tidak dimaksudkan untuk menafikan keragaman berbahasa. Di luar ragam formal, berbagai ragam lain dari bahasa Indonesia dapat dipakai.