Atika Nurkoestanti Profile picture
Aug 24, 2018 26 tweets 6 min read Read on X
Ku mau cerita tentang obrolan daku dengan #KendraRana beberapa hari lalu.

Obrolan yg bikin kepikiran, gimana cara bercerita yg enak ke anak, bahwa orangtuanya akan meninggal suatu hari nanti ya?

Latar belakang ceritanya begini.
Suatu sore beberapa hari kemarin..

👉👉👉
Suatu sore beberapa hari kemarin, Rana bangun tidur sambil menangis terisak di kasur.

Daku datangi, daku peluk dlm diam.
Memberi ruang dia menyelesaikan sedihnya.
Eh Rana langsung memeluk balik, dan tangisnya makin santer. 😐

Setelah Rana selesai menangis, daku tanya lembut.
👉
Daku: "Aku boleh tau gak kenapa kamu sedih?"

Rana: "Aku mimpi sedih."

Aku: "Waa mimpi apa itu?"

Rana: "Aku mimpi Mama meninggal."

Aw..

Terus kami ngobrol tentang detil mimpinya.
Katanya adiknya #ZoraAlana (yg skrg baru umur 19 bulan) umurnya udah 5 tahun di mimpi dia.

👉👉
Kata Rana, mukaku waktu meninggal ya agak tua dikit, tapi gak tua-tua banget.
Muka Bapaknya ya kayak sekarang ini.
Ada Eyang Uti Bekasi di mimpi dia.
Dll dsb dkk.

Setelah mikir sesaat (karena bingung juga iniii mau ngomong apaa..), pelan-pelan daku bilang gini ke Rana.

👉👉
"Iya sih, Nak.
Semua orang pasti akan meninggal.
Suatu hari Mama akan meninggal.
Papa akan meninggal.
Rana dan Zora juga akan meninggal.

Tapi kan sekarang kita semua masih hidup.
🙂
Jadi mumpung kita masih hidup, kita bisa gembira-gembira.
Kita bisa saling sayang-sayang.
🤗"

👉
"Mumpung kita masih hidup, kita bisa berbuat baik."

Ini ngomongnya rada ndhredeg juga sih..
😅

Rana mendengar daku dengan muka kesakitan.
Dan dia menangis lagi.
(Lalu dipeluk-peluk Papanya dalam diam sampai sedihnya selesai).

Lalu kan kepikiran ya.
Gimana sih caranya...

👉👉
Gimana sih caranya bercerita tentang MENINGGAL pada anak kecil ya?
Yang sesuai kapasitas berpikir mereka gitu.
Biar gak over informasi gitu lho.

Lalu larilah daku ke #MasPsikolog.
Mas psikolog andalanku 😂

Ku bercerita, dan ku bertanya mencari kamus.
Lalu si Mas bilang begini..
#MasPsikolog: "Soal meninggal emang salah satu yg ortu sering gak siap dan bingung jawabnya nih."

Daku: "Iya aku takut salah ngomong.
Aku gak pengen mementahkan dan menolak sedihnya Rana.
Aku gak pengen nyuruh dia berhenti mikir soal meninggal.
Lha meninggal itu nyata ada kok.."
#MasPsikolog: "Agar gak over informasi, dan agar Rana gak memaknai meninggal sebagai sesuatu yang menakutkan, coba jelaskan dgn kegiatan sehari-hari yg dia lakukan aja."

Wah.
Bener juga ya.
Daku menyimak.

Si Mas: "Tika bisa bercerita, sesuaikan dgn wawasan dan pengalaman Rana."
#MasPsikolog: "Meninggal itu apa sih?
Meninggal itu ketika waktu hidup selesai.
Tp hidupnya sendiri tidak hilang."

Aaaa..
Sebentar aku mikir dulu..

Si Mas: "Waktu hidup selesai, artinya, waktu untuk meminjam badan/jasad sudah selesai.
Badannya sudah gak bisa dipinjam lg.."

👉
"Misalnya gini.
Kalau Rana ke rumah tetangga, lalu pinjam ayunan yang ada di rumah dia.

Rana boleh dan bisa pakai ayunan itu kan selama pemiliknya (si tetangga) mau meminjamkan.
Rana bisa pinjam selama ayunannya masih ada di rumah itu.

Sampai kapan boleh pakai ayunan?"

👉
"Rana boleh pakai ayunan sampai waktunya selesai.

Waktu selesainya kapan?
Ya sesuai perjanjian yg sudah ditentukan si pemilik ayunan.

Rana perlu stop pakai ayunan kalau waktunya udah selesai.
Rana jg perlu stop pakai ayunan kalau tiba-tiba si pemilik minta ayunannya balik.."
"Rana boleh nawar waktu bermain gak?
Biar mainnya bisa lebih lama gituu.
Boleh gak nawar?
Boleh.

Tapi kan keputusan BOLEH atau GAK BOLEH ya terserah si pemilik ayunan.

Kalau pemiliknya tetap gak mau memperpanjang waktu bermain kita gimana?
Ya Rana mau gak mau harus stop main."
"Kalau yg punya ayunan gak mau memperpanjang, ya udah, Rana harus stop main.
Lalu pulang.

Kalau Rana gak bisa bikin pemilik ayunan setuju memperpanjang waktu bermain ayunan, kan berarti mau gak mau kita harus kembalikan ayunan itu.

Terus ayunannya gimana?"

👉👉
"Ayunannya ya gak ikut kita pulang dong.
Ayunan tetap ada di rumah tetangga kita.
Ayunan ada di rumah pemiliknya.

Terus kita pulang bawa apa dong?
Ada.
Ada yang kita bawa.

Ada yang ikut kita pulang.
Yaitu ingatan kita.

Ingatan tentang apa?"

👉
"Kita pulang membawa ingatan.

Ingatan tentang aktivitas/kejadian selama bermain ayunan.

Apakah main ayunannya kencang?
Sempat jatuh?
Sempat nyoba ayunan sambil berdiri?
Dengan siapa kita bermain ayunan?
Apakah ada teman yg nemenin kita main ayunan?
Dll dsb dkk.

Apalagi?"

👉
"Ingatan apalagi selain kejadian?

Ingatan tentang rasa/sensasi yang timbul selama bermain ayunan.

Apakah selama main ayunan kamu merasa senang?
Merasa kesal?
Merasa gembira?
Merasa sebal?
Merasa asyik?

Karena rasa akan selalu hadir dalam ingatan.
💜"

👉
"Ingatan boleh dan bisa kita simpan.
Ingatan boleh dan bisa kita bawa pulang.

(Karena BOLEH itu BELUM TENTU BISA.
Dan BISA itu BELUM TENTU BOLEH.)

Begitu juga kalau ada orang meninggal.
Apalagi kalau yg meninggal adalah orang yang penting buat kita.

Kita boleh dan bisa.."

👉
"Kita boleh dan bisa simpan ingatan tentang orang itu, selama yg kita mau.

Ingatan tentang apa?

Tentang aktivitas kita selama bersama si orang itu.
Tentang rasa yg timbul selama kita bersama si orang itu.
Tentang siapa saja yg hadir bersama si orang itu selama hidup."

👉
"Terus kl sudah meninggal, badannya gimana?
Badannya ya harus dikembalikan ke pemiliknya.

Cara mengembalikan badan gimana?
Itu tergantung kesepakatan keluarga.

Ada beberapa contoh cara mengembalikan badan.

1. Bisa dgn cara dimandikan dulu, dirapikan, lalu disimpan dlm tanah."
2. Bisa dgn cara dibakar.
Lalu abunya disimpan di wadah abu dan dititipkan di tempat penitipan.

3. Dgn cara dibakar.
Lalu abunya disimpan di wadah abu, dan dibawa pulang.

4. Dgn cara dibakar. Lalu abunya ditebar ke lautan.

Jd cara mengembalikan badan itu ada banyak."

👉
"Jadi kalau ada orang yg meninggal, Rana memang gak bisa main bareng dgn orang itu lagi, krn badannya harus dikembalikan ke Tuhan.

Tapi Rana bisa mengingat orang itu selama yg Rana mau.
Rana jg bisa mendoakan dia.

Semua orang suatu hari harus mengembalikan badannya ke Tuhan."
"Karena kita sekarang masih bisa pinjam badan, mumpung bisa pakai badan, kita maksimalkan deh yg bisa kita kerjakan.

Kita maksimalkan rasa gembira.
Rasa sukacita hidup.
(Tentu saja dengan batasan AMAN)

Kita maksimalkan rasa bermanfaat buat orang lain."

Daku termangu.
Ini tadinya nanya buat jelasin apa itu MENINGGAL ke Rana.

Tapi kok jadinya aku sendiri ikut merenung.
😐

Analogi lewat pinjam mainan ini kok pas bangeet.
Bahwa kita suatu hari emang harus mengembalikan badan.
Jadi mumpung kita bisa pake badan, kita harus... 💜
#MasPsikolog melanjutkan,
"Pertanyaannya, Tika mau diingat oleh Rana sebagai Mama yang seperti apa?

Tika pengen Rana mengingat Mamanya dengan rasa seperti apa?
Rasa gembira?
Rasa sebal?
Rasa tertekan?
Rasa disayang?"

.......
Glek.
😐

EEEERRRR..
Damn aku makin merenung.
😐
Sekian dan terima disayang.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Atika Nurkoestanti

Atika Nurkoestanti Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @tikabanget

Sep 17, 2018
Anu. Attitude Steve Job ke orang yg dia gak suka itu jelek banget menurut orang2 yg pernah kerja sama dia.

Dan orangnya tuh ngeselin banget, semaunya sendiri.
Siapa lagi ya orang yg attitudenya menyebalkan tapi lalu populer dan karyanya diagungkan?

Oh Nikola Tesla.
Henry Ford.

Oh iya pengarang buku anak, Enyd Blyton.
Kata #MasPsikolog, untuk berkarya itu yang penting SANGGUP BELAJAR.
Bukan sanggup sopan.

Pertanyaannya, kalau kita mau gak sopan, bisa menerima resiko jd public enemy gak?

Toh kita semua ini ya dasarnya menjalin relasi dengan orang yg kita butuhkan, atau kita inginkan.
Read 4 tweets
Sep 15, 2018
Sehubungan dengan kisah kasus kehebohan yg terjadi kemarin (YANG MANA TIK?!), daku jadi ingat konsep #MasPsikolog memperlakukan orang ketika lagi "berulah".

Jadi ada 2 dasar penggerak perilaku seseorang.

1. EMOSI
2. STRATEGI.

Gimana taunya?
Dirasa. ^^

Bukan dipikirin. Dirasa.
Kita bahas perilaku yg terjadi karena digerakkan EMOSI dulu ya.

1. Biasanya perilaku itu adlh LETUPAN ENERGI yang menyertai pengalaman emosional. Baik yang menyenangkan maupun yang menyebalkan.

2. Perilaku yg digerakkan emosi ini, terjadi DI LUAR KENDALI PIKIR.
Refleks. Alami.
Karena di luar kendali pikir, ekspresinya akan alami. Atau ya berupa reflek sebagai hasil belajar.

Maksudnya HASIL BELAJAR tuh gimana?

Misal, anak yg sering liat Bapaknya marah-marah dgn banting pintu, kemungkinan besar si anak akan banting pintu jg kalo marah.
Hasil belajar.
Read 18 tweets
Sep 13, 2018
Kata #MasPsikolog, ketika kita menghadapi situasi sulit, pilihan kita ada 3.

1. Kuasai
2. Adaptasi
3. Selamatkan diri

Ini daku mau bahas apa kata si Mas soal ADAPTASI.

Karena dlm hidup ya kadang kita gak punya wewenang utk menguasai.
Dan gak punya celah utk selamatkan diri.
Jadi kata si #MasPsikolog, ketika kita gak bisa menguasai keadaan tapi juga gak bisa pergi menyelamatkan diri, berarti satu-satunya pilihan ya BERADAPTASI.

Naaah tantangan paling berat ketika pengen beradaptasi adalah:
BUTUH KESANGGUPAN KITA BUAT MERASAKAN SISI GAK ENAKNYA.
Sanggup itu yg gimana sih?

SANGGUP = MAU + MAMPU.

Kalau mau, tapi gak mampu, berarti ya gak sanggup.
Dan sebaliknya.

Kenapa kok adaptasi itu harus SANGGUP MENGHADAPI rasa gak enak?
Yaa krn kita hrs mengubah diri UTK SELARAS dgn situasi yg gak ngenakin buat kita.
Read 21 tweets
Aug 18, 2018
Lagi nonton streaming opening #AseanGames2018 di youtube.


Terus liat ada Christian Hadinata.
😭

Aduh aku mewek liat atlet-atlet tuaa..
Wih ADA TUTUR TINULAR DI #AseanGames2018
BRAMA KUMBARAAAA..
#AseanGames2018
Read 4 tweets
Aug 12, 2018
Mau cerita.
Obrolan dengan #MasPsikolog lainnya.

Tentang FASILITAS PELINDUNG (FasPel) dan FASILITAS BELAJAR (FasBel) untuk anak.

Bedanya apa?
Gimana caranya?
Apa efeknya?
Dll dsb dkk.
Fasilitas Pelindung (FasPel) itu kodrat orangtua.
Ortu gak perlu susah-susah belajar jd fasilitas pelindung karena emang secara naluriah pasti pengennya melindungi anaknya.

Nah tapi pertanyaannya, sampai kapan orangtua bisa melindungi anaknya?

Anak suatu hari akan besar dan..
Anak suatu hari akan jadi besar dan harus mampu berdiri sendiri.

Anak suatu hari harus jd dewasa.
Harus bisa berpikir sendiri, memutuskan pilihan hidupnya sendiri,
memikirkan solusi hidupnya sendiri,
dan merasakan resiko dari keputusannya sendiri.

Gimana caranya menuju ke situ?
Read 32 tweets
Jul 30, 2018
Katanya, kita harus menghindari orang-orang yang toxic.

Tapi bagaimana kalau ternyata yang toxic buat dirimu itu orangtuamu sendiri?
Bagaimana kalau ternyata orangtuamu yang rajin menanamkan pikiran-pikiran negatif ke dirimu?
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(