Atika Nurkoestanti Profile picture
May 10, 2018 18 tweets 5 min read Read on X
Setelah menikah, punya anak, kumpul sama sesama ibu-ibu lain, dan saling menyimak curhatan mereka, aku baru paham kenapa kok orang Jawa kuno menyarankan pilih pasangan itu liat-liat dulu bibit, bebet dan bobotnya..
Lha ya gimana.

Pola asuh keluarga ke anak itu ya menentukan nanti karakter anak ketika akhirnya punya pasangan itu kyk gimana.

Pola romantisme bapak ibunya pasangan kita (alias mertua kita) nanti ya berpengaruh ke kadar romantisme pasangan kita ke kita.

Walo gak selalu sih ya.
Pola asuh calon mertua kita ke anak mereka (alias calon pasangan kita) ya menentukan visi misi si anak nanti kalau udah punya anak.

Pola kerjasama mengasuh anak dari calon mertua kita itu ya menentukan anak mereka seberapa mau ikut berperan jd partner kita dlm asuh anak.
Tentu ini gak selalu ya.

Kan ada yg namanya pengembangan kepribadian, penggemblengan karakter, pembelajaran referensi hidup ketika anak makin bertambah usia (dan ketika menikah).

Tapi ya soal luka batin dan innerchild seseorang itu ya bukan kayak nyuci lemak pake sunlight jeh.
Eh kenapa ini kok mendadak ngomong begini?
Hahaha.

Ini barusan baca-baca grup parenting, ada yg curhat kalau suaminya tipe yg minta diladenin banget.
Diladeninnya sampai yg kalau pulang kerja, si suami tinggal duduk di sofa.
Dan istrinya yg buka sepatu sampai kaos kaki.
Ya gak masalah sih ya kalau istrinya ikhlas dan bahagia.
(Walaupun buatku itu bikin melongo)

Kan kesepakatan keseharian tiap keluarga pasti beda-beda.

Tapi ini istrinya mengeluh.
Dan dia cerita kalau ternyata Bapak mertuanya pun ya diladeni hal yg sama oleh ibu mertuanya.
Jadi karena si anak punya referensi pola hubungan suami istri yg dia lihat seumur hidupnya pada ortunya, dia lalu ya menerapkan itu juga ketika akhirnya menikah dan punya istri.

Pun begitu soal karakter para istri.
Hampir semua punya pola turunan dari kondisi sehari2 ortu mrk.
Contoh paling gampang, misalnya pelaku KDRT.
Ada penelitian bilang, kebanyakan profil pelaku KDRT ya rata-rata karena mereka terpapar pola kekerasan di keluarga/lingkungan terdekat.

Yg lalu pola kekerasan itu terekam di otaknya dan dia ulang secara tanpa sadar ke pasangannya.
Dulu pernah menyimak salah satu psikolog anak bilang bahwa yg namanya pola parenting itu akan membentuk efek spiral.

Kok spiral?

Iya. Dari ayah ibu ke anaknya.
Lalu anaknya punya anak lg (cucu).
Lalu cucu ke cicit.

Kalau gak ada revolusi visi misi, polanya bakal gitu gitu aja.
IKI OPO SUBUH SUBUH NGOCEH DEWE
Laki-laki yg sejak kecil terbiasa lihat Bapaknya cuek ke anak dan melempar semua urusan asuh didik anak ke si Ibu (istrinya), kemungkinan besar jg akan melakukan pola yg sama.

Walaupuuuun sekali lg gak selalu kejadian gitu ya.
Selalu ada yg mengalami revolusi visi misi hidup.
Laki-laki yg gak pernah melihat Bapak dan Ibunya bermesraan, saling bercanda, atau menunjukkan afeksi romantisme di depan anak-anak, kemungkinan besar jg bakal "kering" ke pasangannya kelak.

Kemungkinan lho ya.

Apalagi kalau referensi berpasangan yg dia punya cuma ortunya aja.
Jadi ingat kelakar #MasPsikolog kapan itu ke teman yg curhat soal suaminya.

Kata Mas Psikolog waktu itu,
"Jadi kamu abis ijab kabul itu dikasih surat nikah atau surat adopsi anak mertuamu?"

(((SURAT ADOPSI ANAK MERTUAMU)))

Ini jahad tapi kok bikin merenung dan mikir ya.
🙈🙈
Komentar dari #MasPsikolog panutanku yg bikin ternganga lalu ngakak lalu mikir lalu manggut-manggut itu yaa.

"Jadi pasangan hidupmu sekarang itu suamimu atau anak mertuamu?"

Lho gimana tho, Mas.
Ya suamiku itu ya anak mertuakuuu.
Bingung aku ini lho yaaa.. 🤣🤣
Lalu kata #MasPsikolog waktu itu gini.

"Kalau si X (si suaminya teman) adalah suamimu, maka kalian harus bersepakat soal menjadi pasangan dan partner hidup.
Bukan menjadi pengasuh dan yg diasuh."

Glek.
Jleb.

Sebagai istri yg sering diasuh suamiku, aku ter-jleb-jleb.
🙈🙈🙈🙈
Eh tapi gimana kalau kesepakatan si suami dan si istri adalah jadi pengasuh dan yg diasuh?
Gak masalah tho ya?

Lalu jawab si #MasPsikolog,
"Ya gak masalah kalau udah sepakat.
Berarti tinggal menjalankan kesepakatan.
Silakan ditunaikan nikmatnya."
Lalu daku iseng tanya.
"Sebenernya gimana sih cara bersepakat sama pasangan tuh?
Gimana caranya bikin kesepakatan sama suami yg efektif gitu.
Yg gak pake ngomel ngomel.
Hahaha.."

Lalu dijawab #MasPsikolog,
"Pake acuan SMART aja."

Wahahaha.
Akhirnya googling sendiri.
unroll

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Atika Nurkoestanti

Atika Nurkoestanti Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @tikabanget

Sep 17, 2018
Anu. Attitude Steve Job ke orang yg dia gak suka itu jelek banget menurut orang2 yg pernah kerja sama dia.

Dan orangnya tuh ngeselin banget, semaunya sendiri.
Siapa lagi ya orang yg attitudenya menyebalkan tapi lalu populer dan karyanya diagungkan?

Oh Nikola Tesla.
Henry Ford.

Oh iya pengarang buku anak, Enyd Blyton.
Kata #MasPsikolog, untuk berkarya itu yang penting SANGGUP BELAJAR.
Bukan sanggup sopan.

Pertanyaannya, kalau kita mau gak sopan, bisa menerima resiko jd public enemy gak?

Toh kita semua ini ya dasarnya menjalin relasi dengan orang yg kita butuhkan, atau kita inginkan.
Read 4 tweets
Sep 15, 2018
Sehubungan dengan kisah kasus kehebohan yg terjadi kemarin (YANG MANA TIK?!), daku jadi ingat konsep #MasPsikolog memperlakukan orang ketika lagi "berulah".

Jadi ada 2 dasar penggerak perilaku seseorang.

1. EMOSI
2. STRATEGI.

Gimana taunya?
Dirasa. ^^

Bukan dipikirin. Dirasa.
Kita bahas perilaku yg terjadi karena digerakkan EMOSI dulu ya.

1. Biasanya perilaku itu adlh LETUPAN ENERGI yang menyertai pengalaman emosional. Baik yang menyenangkan maupun yang menyebalkan.

2. Perilaku yg digerakkan emosi ini, terjadi DI LUAR KENDALI PIKIR.
Refleks. Alami.
Karena di luar kendali pikir, ekspresinya akan alami. Atau ya berupa reflek sebagai hasil belajar.

Maksudnya HASIL BELAJAR tuh gimana?

Misal, anak yg sering liat Bapaknya marah-marah dgn banting pintu, kemungkinan besar si anak akan banting pintu jg kalo marah.
Hasil belajar.
Read 18 tweets
Sep 13, 2018
Kata #MasPsikolog, ketika kita menghadapi situasi sulit, pilihan kita ada 3.

1. Kuasai
2. Adaptasi
3. Selamatkan diri

Ini daku mau bahas apa kata si Mas soal ADAPTASI.

Karena dlm hidup ya kadang kita gak punya wewenang utk menguasai.
Dan gak punya celah utk selamatkan diri.
Jadi kata si #MasPsikolog, ketika kita gak bisa menguasai keadaan tapi juga gak bisa pergi menyelamatkan diri, berarti satu-satunya pilihan ya BERADAPTASI.

Naaah tantangan paling berat ketika pengen beradaptasi adalah:
BUTUH KESANGGUPAN KITA BUAT MERASAKAN SISI GAK ENAKNYA.
Sanggup itu yg gimana sih?

SANGGUP = MAU + MAMPU.

Kalau mau, tapi gak mampu, berarti ya gak sanggup.
Dan sebaliknya.

Kenapa kok adaptasi itu harus SANGGUP MENGHADAPI rasa gak enak?
Yaa krn kita hrs mengubah diri UTK SELARAS dgn situasi yg gak ngenakin buat kita.
Read 21 tweets
Aug 24, 2018
Ku mau cerita tentang obrolan daku dengan #KendraRana beberapa hari lalu.

Obrolan yg bikin kepikiran, gimana cara bercerita yg enak ke anak, bahwa orangtuanya akan meninggal suatu hari nanti ya?

Latar belakang ceritanya begini.
Suatu sore beberapa hari kemarin..

👉👉👉
Suatu sore beberapa hari kemarin, Rana bangun tidur sambil menangis terisak di kasur.

Daku datangi, daku peluk dlm diam.
Memberi ruang dia menyelesaikan sedihnya.
Eh Rana langsung memeluk balik, dan tangisnya makin santer. 😐

Setelah Rana selesai menangis, daku tanya lembut.
👉
Daku: "Aku boleh tau gak kenapa kamu sedih?"

Rana: "Aku mimpi sedih."

Aku: "Waa mimpi apa itu?"

Rana: "Aku mimpi Mama meninggal."

Aw..

Terus kami ngobrol tentang detil mimpinya.
Katanya adiknya #ZoraAlana (yg skrg baru umur 19 bulan) umurnya udah 5 tahun di mimpi dia.

👉👉
Read 26 tweets
Aug 18, 2018
Lagi nonton streaming opening #AseanGames2018 di youtube.


Terus liat ada Christian Hadinata.
😭

Aduh aku mewek liat atlet-atlet tuaa..
Wih ADA TUTUR TINULAR DI #AseanGames2018
BRAMA KUMBARAAAA..
#AseanGames2018
Read 4 tweets
Aug 12, 2018
Mau cerita.
Obrolan dengan #MasPsikolog lainnya.

Tentang FASILITAS PELINDUNG (FasPel) dan FASILITAS BELAJAR (FasBel) untuk anak.

Bedanya apa?
Gimana caranya?
Apa efeknya?
Dll dsb dkk.
Fasilitas Pelindung (FasPel) itu kodrat orangtua.
Ortu gak perlu susah-susah belajar jd fasilitas pelindung karena emang secara naluriah pasti pengennya melindungi anaknya.

Nah tapi pertanyaannya, sampai kapan orangtua bisa melindungi anaknya?

Anak suatu hari akan besar dan..
Anak suatu hari akan jadi besar dan harus mampu berdiri sendiri.

Anak suatu hari harus jd dewasa.
Harus bisa berpikir sendiri, memutuskan pilihan hidupnya sendiri,
memikirkan solusi hidupnya sendiri,
dan merasakan resiko dari keputusannya sendiri.

Gimana caranya menuju ke situ?
Read 32 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(