Wings Journalist Award 2018 | Kompasianer of the Year 2017 | 2 Anak, 1 Istri
Oct 1, 2018 • 30 tweets • 4 min read
Soal penjarahan di lokasi bencana di Palu diangkat berbagai pihak dan jadi sorotan.
Saya ingin berbagi ttg pemandangan yang mirip di Aceh pada 2004 silam. Saat saya masih di sana.
Bukan utk apa-apa, tetapi agar tidak ada korban bencana yang dihina.
Dari sudut pandang dulu, yang benar² jadi korban, mereka sibuk dgn memikirkan keluarga, rumah, dlsb. Mereka tdk punya waktu berpikir yang tidak², apalagi sampai menjarah.
Aug 17, 2018 • 8 tweets • 3 min read
Terharu melihat foto ini. Bukti bagaimana cinta kepada Tanah Air sudah merambah ke berbagai pelosok Indonesia.
Dulu, kami di daerah banyak yang sempat berpikir bahwa Indonesia hanya Jakarta, hanya Jawa.
Kenapa? Krn saat itu ada kesan daerah hanya menjadi "pemberi upeti".
Sekarang, Presiden @jokowi hadir ke hampir tiap daerah. Mengubah kesan lama itu, hingga semua cinta Indonesia.
Aug 10, 2018 • 16 tweets • 2 min read
Di Amerika Serikat, Donald Trump bisa menang bukan sekadar karena jumlah pemilih. Ia juga terbantu karena banyaknya yang memilih golput.
Setelah terpilih, barulah kalangan golput menyesali bahwa keputusan mereka membuat orang yang paling tidak mereka suka berkuasa.
Saat Pilpres 2016 di AS, ada 231 juta warga di sana yang sebenarnya punya hak pilih. Catatan US Election, hampir separuhnya memilih untuk golput.
Trump diuntungkan dengan realitas tersebut. Sebab, yang akhirnya memilih hanya 131 juta orang dari 231 juta.
Aug 6, 2018 • 12 tweets • 2 min read
Bahasa begini biasanya rajin baca. Bacaannya koran lampu merah. Jangan-jangan cukup berbekal bacaan begitu bisa jadi elite @PDemokrat. Buktinya orang ini.
Bahasa itu memang tidak lepas dari apa yang paling banyak dibaca. Bisa juga terbatas karena malas membaca.
Aug 5, 2018 • 9 tweets • 1 min read
Kata "kelahi" di pikiran penggemar tawuran bikin mereka langsung terbayang adu pukul atau bunuh-bunuhan.
Beda dengan mereka yang dewasa, kata "kelahi" adalah spirit untuk berdiri dengan berani, menghadapi semua tantangan, melakukan yang lebih baik daripada lawan.
Baiklah, kita bedah soal "kelahi".
Di kalangan intelektual, berkelahi bagi mereka adalah mengadu ide, mengadu gagasan, menguji kebenaran. Bahkan jika lawan lebih baik, maka akan diakui baik.
Namun segigih mungkin, mereka akan menunjukkan bahwa mereka lebih baik.
Jul 22, 2018 • 17 tweets • 5 min read
Sejujurnya, sbg muslim, saya gerah atas kelakuan Fahri Hamzah.
Kali ini kutumpahkan sajalah rasa gelisah atas wakil rakyat bermulut sampah: @Fahrihamzah
Jul 19, 2018 • 20 tweets • 4 min read
Sebutkan apa saja yang disebut empat sehat lima sempurna? Ini pertanyaan saat kurikulum masih bernama Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
Jadi ilham, cara belajar suami aktif 😌 Kenapa?
Empat sehat lima sempurna itu mesti dipenuhi oleh seorang suami, walaupun tak ada suami sempurna #Ehem
Jun 15, 2018 • 42 tweets • 14 min read
Baik, menjelang subuh saya mencoba mengulik siapa @eliya_mkom yang awalnya sempat saya kira laki-laki yg bersembunyi di balik akun perempuan.
Beberapa teman mmg menunjukkan bukti bahwa @eliya_mkom adalah benar sbg perempuan, dan terafiliasi ke kalangan oposisi.
May 31, 2018 • 17 tweets • 2 min read
Membela partai yang menjajakan nama agama lantas disamakan dengan membela agama, sama saja menuduh agama terlalu lemah sehingga butuh partai politik.
Agama itu agung, ada untuk merangsang manusia menemukan sisi keagungannya sebagai manusia. Agar ia bisa kian bermanfaat untuk sesama manusia.
Sementara parpol penjaja nama agama sering memamerkan kekejian, bahkan kerap menodai nama agama.
May 22, 2018 • 38 tweets • 4 min read
Mumpung sudah banyak yang tidur, sepertinya saya akan memilih ngoceh lagi sejenak menjelang ikut tertidur.
Mau ngoceh soal apa? Ya, soal tidur saja. Bukan ingin meniru pakar kesehatan, atau meniru mereka yang punya ilmu mendalam ttg manfaat tidur.
Hanya ingin mengoceh ttg umat yang tertidur. Dilenakan perasaan besar, tapi selalu merasa lemah, selalu merasa tak berdaya.
May 21, 2018 • 32 tweets • 3 min read
Disimak-simak, ada sekian partai politik membawa-nama nama Islam, apakah keberadaan mereka bikin umat Islam makin membaik?
Yang ada umat Islam digiring ke belakang, terbelakang, dan selalu mengeluh dizalimi.
Tokoh-tokoh partai politik yang getol menjual nama Islam itu juga acap terang-terangan membenturkan umat Muslim dgn pemeluk agama lain.